RESUME
hari tanggal : rabu, 12 april 2017
Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca
untuk dipahami. Untuk dapat mengarang suatu tulisan perlu terlebih dahulu
mengerti dan memahami beberapa pengertian yang menyangkut kegiatan itu :
1.
Mengarang adalah
segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan
melalui bahasa tulis kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.
2.
Karangan adalah hasil
perwujudan gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan
dimengerti oleh masyarakat pembaca.
3.
Pengarang adalah seseprang
yang karena kegemarannya atau berdasarkan bidang kerjanya melakukan kegiatan
mengarang.
4.
Karang-mengarang
adalah kegiatan atau pekerjaan.
B. Tujuan Mengarang
Tujuan utama menulis atau mengarang adalah sebagai sarana komunikasi
tidak langsung. Tujuan menulis banyak sekali ragamnya. Tujuan menulis secara
umum adalah memberikan arahan, menjelaskan sesuatu, menceritakan kejadian,
meringkaskan, dan menyakinkan (Semi, 2003:14-154). Menurut Syafie’ie
(1988:51-52), tujuan penulisan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.
1) mengubah keyakinan pembaca;
1) mengubah keyakinan pembaca;
2) menanamkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca;
3) merangsang proses berpikir pembaca;
4) menyenangkan atau menghibur pembaca;
5) memberitahu pembaca;
dan
6) memotivasi pembaca.
C. Penulisan Garis Besar Karangan
1. Proses penyusunan garis besar
Setiap karangan mengandung ide dari pengarang . proses
mengarang dimulai dengan lahirnya sebuah ide induk yang terpikirkan atau
ditemukan oleh seseorang yang akan mengarang. Ide induk itu biasanya terlampau
luas, cukup kabur, dan perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu topic atau
pokok soal karangan yang memadai.
Ide induk yang menjadi pangkal awal sesuatu karangan hendaknya juga
dikembangkan. Setelah ide induk dikembangkan, memilih salah satu di
antara rincian ide-ide yang muncul untuk dijadikan topik karangan. Topik
dibatasi dengan sebuah tema tertentu. Tema adalah sesuatu segi, unsur, atau faktor
dari topik yang akan dijadikan pusat pembicaraan. Jadi, pada topik itu
ditentukan salah satu segi, unsur, atau faktornya yang akan dijadikan acara
pembicaraan.
Topik yang telah dibatasi dengan tema itu merupakan pendapat atau pangkal
tolak pengarang yang setelah ditulis lengkap menjadi karangan yang
diharapkannya. Pendapat atau pangkal tolak pengarang dapat lah disebut ide
pokok karangan yang bisa dan sebaiknya dirumuskan dalam sebuah kalimat ide
pokok. Kalimat ide pokok itu dapat dikatakan merupakan inti dari seluruh
karangan.
Langkah yang terakhir mengurai rumusan kalimat ide pokok menjadi sebuah
garis besar karangan. Garis besar, rangka, atau disebut juga outline adalah
suatu rencana karangan yang menunjukan ide-ide (dari ide pokok sampai ide pendukung
dan ide penegas) yang berhubungan satu sama lain secara tertib untuk kemudian
dikembangkan menjadi sebuah karangan yang lengkap dan utuh.
Demikian, secara ringkas proses ide induk menjadi garis besar karangan
menempuh enam langkah yang berikut :
a. Mengembangbiakan ide induk.
b. Memilih salah satu ide menjadi pokok
soal yang akan ditulis.
c. Membatasi topik dengan sesuatu
segi/unsur/factor.
d. Merumuskan topik berikut temanya dalam
sebuah pernyataan.
e. Mengurai rumusan ide pokok menjadi
kerangka karangan.
2. Manfaat Garis Besar Karangan
Mengenai pentingnya dan manfaat garis besar karangan, tanpa outline acapkali
masalah dan uraian yang disuguhkan menjadi kabur, kurang jelas, banyak bahan
yang terlupa, ada bagian yang sejajar tetapi di uaraikan tidak seimbang. Dari
outline, tampak tubuh karangan secara keseluruhan. Outline merupakan maniatur
karangan. Struktur dan sistematika terlihat jelas dari outline.
Dengan outline dapat memperhatikan bagian-bagian atau detail-detail karangan
secara utuh dan total.
D. Penulisan karangan yang jelas
1. Proses Penyusunan Karangan
Setiap karangan pada dasarnya adalah serangkaian ide seseorang yang telah
ditata dan dituangkan menjadi sebuah garis besar. Penulisan suatu karangan
tidak lain ialah mewujudkan garis besar itu manjadi rangkain alinea yang
berkesinambungan dari alinea awal sampai alinea akhir secara tertib dalam
kalimat-kalimat yang jelas dan lengkap. Teknik yang tepat dalam mengarang
adalah mengungkapkan satuan-satuan ide yang telah dikembangkan terlebih dahulu
kedalam rangkaian kalimat-kalimat.
Rangkaian ide seseorang yang telah dituangkan dalam sebuah garis besar
karangan perlu ditulis sehingga menjadi alinea-alinea yang dapat dibedakan
menjadi 3 kelompok :
1.
Alinea awal (merupakan bagian pembukaan karangan)
2.
Alinea tengah (bisa lebih dari pada satu alinea bila mana pokok-pokok
pikiran yang akan diuraikan cukup luas.) ini menjadi bagian batang tubuh
karangan.
3.
Alinea akhir (bagian penutup karangan)
E. Jenis-Jenis Karangan dalam Bahasa
Indonesia
Berdasarkan pengertian mengarang yang telah penulis kemukakan di atas,
maka mengarang merupakan kegiatan berbahasa tulis, hasil kegiatan itu disebut
karangan.
Pengklasifikasian karangan dapat ditinjau dari dua segi. Ditinjau dari
segi isi, maka karangan dapat dibedakan menjadi karangan fiksi dan nonfiksi
atau rekaan dan ilmiah. Kedua karangan ini memiliki perbedaan yang sangat
mencolok. Karangan fiksi (rekaan) berisi cerita yang bukan kenyataan tetapi
merupakan hayalan atau imajinasi pengarang, sedangkan karangan ilmiah (non
fiksi) merupakan karangan yang isinya dapat dibuktikan dan
dipertanggungjawabkan berdasarkan ilmu karena bersifat ilmiah. Karangan ilmiah
(fiksi) menggunakan bahasa dengan kata yang bermakna konotasi.
Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan
dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
1. Karangan Narasi
Karangan Narasi merupakan karangan yang biasanya dihubung - hubungkan
dengan cerita. Oleh sebab itu sebuah karangan narasi atau paragraf narasinya
hanya kita temukan dalam novel. Cerpen, atau hikayat (Zaenal Arifin dan Amran
Tasai, 2002:130). Narasi juga merupakan karangan kisahan yang memaparkan
terjadinya sesuatu peristiwa, baik peristiwa kenyataan, maupun peristiwa rekaan
(Rusyana, 1982:2).
Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat
peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula
tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan
konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu,
ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang
dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
a. Narasi yang berisi fakta: biografi,
autobiografi, atau kisah pengalaman..
Contoh Karangan Narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang
nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di
penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.
Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang
dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia
ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno
dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada
tahun 1949.
Jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama
pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-negara nonblok
pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955. Hampir seluruh perjalanan
hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang.
b. Narasi yang berupa fiksi: novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Contoh Karangan Narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa,
membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak
tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu
menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza
membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke
tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk
menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu
terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap
cintanya.
2. Karangan Eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan yang menjelaskan, menerangkan,
memberitahukan suatu masalah atau objek agar orang lain mengetahuinya. Dari
karangan ini diharapkan orang yang tidak mengetahui menjadi tahu dan yang tidak
jelas menjadi jelas setelah membaca karangan ini.
Contoh karangan Eksposisi :
Rasa Takut
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut ?
Bagaimana cara mengatasinya ? Rasa Takut adalah rasa dimana seseorang merasa
bahwa dirinya sedang mengalami situasi atau suasana yang menghilangkan rasa
percaya diri mereka akan sesuatu. Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi
rasa takut tersebut.
Pertama, persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau
suasana tertentu. Dengan memperiapkan diri saat menghadapi situasi atau suasana
tertentu Anda akan merasa siap bahkan merasa bahwa Anda telah melewati situasi
dan suasana tersebut.
Kedua, pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut. Anda
harus mempelajari baik-baik situasi apa yang sedang Anda hadapi baik ditempat
sepi maupun dikeramaian. Karena Anda akan merasa siap dengan segala suasana dan
situasi yang telah Anda pelajari.
Ketiga, pupuk dan binalah rasa percaya diri.kepercaya dirian merupakan
kunci utama anda dalam mengatasi rasa takut. Dengan percaya diri Anda merasa
bahwa Anda mampu melewati situasi dan suasana yang akan Anda lalui tanpa
terhalang oleh rasa takut.
Keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda.
Keyakinan Anda dalam mengadapi rasa takut harus dipertebal agar Anda mapu dan
yakin bahwa rasa takut iu akan hilang dengan kepercayaan diri yang kuat dan
keyakinan yang tinggi
Kelima, untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan
atau keahlian melalui latihan atau belajar sungguh-sungguh. Anda juga haarus
memiliki keahlian dan kecakaapan dalam suatu bidang, agar rasa percaya diri
anda kuat dan menghilangkan rasa takut yang melanda Anda
3. Karangan Argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang mengutarakan alasan untuk
membuktikan sesuatu, dengan maksud meyakinkan pembaca tentang sesuatu yang
menjadi topik dalam karangan itu.
Contoh karangan argumentasi :
Kesuburan Tanah
Mempertahankan kesuburan tanah merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap
usaha pertanian. Selama tanaman dalam proses menghasilkan, kesuburan tanah ini
akan berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib diperbaiki kembali dengan
pemupukan dan penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara
menggunakan tanah dan menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang
belum digarap petani.
Kesuburan tanah sangat berpengaruh terhadap kesuburan tanaman bagi para
petani. Tak hanya baik bagi kesuburan tanah tapi juga akan memperbaiki kualitas
dari tanaman sehingga akan mampu menghasilkan niali rupiah yang baik bagi
petani.
4. Karangan Deskripsi
Karangan deskripsi adalah karangan yang memaparkan, menggambarkan secara
rinci dengan menyertakan bukti-bukti sehingga pembaca seolah-seolah terlibat
didalamnya secara langsung.
Contoh karangan deskripsi :
Apotik
Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku
yang baru saja dibuka. Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi
dulu. Sekarang aku memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan
apotik di kota kelahiranku.
Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer
rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut
farmakologinya dan disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak buku di
pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang disampulnya
tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi
dengan buku ISO.
Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula.
buku ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang
lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah computer
di meja kasir. Hembusan angin
5. Karangan Persuasi
Karangan persuasi adalah adalah karangan yang mempengaruhi, mengajak,
menganjurkan sesuatu kepada orang lain uyntuk berbuat atau bertindak sesuai dengan
yang diharapkan pengarang.
Contoh karangan Persuasi :
Sistem Pendidikan Indonesia
Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang ini masih belum
memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari keterampilan membaca siswa kelas
IV SD di Indonesia yang berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah
Philipina, Thailand, Singapura, dan Hongkong.
Selain itu, berdasarkan penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI
untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke tahun
semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat menguasai 30% materi
bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan untuk mencari kesalahan penentu
kebijakan, pelaksana pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi
semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita mengalami krisis.
Oleh karena itu, semua pihak perlu menyelamatkan generasi mendatang.
Tidak hanya dari pemerintah sebagai penyedia sumber pendidikan, namun yang
lebih penting adalah kesadaran dari berbagai pihak. Termasuk anak itu sendiri.
Hal tersebut dapat memperbaiki sistem pendidikan nasional.
No comments:
Post a Comment